INTERNASIONALISME DALAM POLITIK ISLAM ABAD KE-20

Sejak keruntuhan Imperium Ottoman pada 1923, politik Islam di berbagai negara Muslim kemudian mulai melepaskan diri dari ide Pan-Islamisme dan mendorong nasionalisme berdasarkan etnik bahasa. Kemudian tidak lama setelah itu, pun menemukan ekspresi melalui internasionalisme pasca Perang Dunia II. Usaha mewujudkan persatuan (ukhuwah) seringkali dikendalikan oleh semangat organisasi-organisasi internasional. Namun usaha ini dikesampingkan atas dasar kepentingan nasionalisme, domestik dinamika internal masing-masing Muslim. Artikel membahas mengenai bagaimana negara-negara mayoritas mengekspresikan internasionalisme. memanfaatkan pendekatan sejarah global dengan menganalisis interaksi koneksi antarnegara sepanjang abad ke-20. Melalui artikel penulis berargumen bahwa dunia dapat menjadi homogen hanya Ide visi Ketiga walau bagaimanapun penentu bagi dalam membangun hubungan internasional